Selasa, 19 Desember 2017

kasus 13-4: Texas Instrument pada buku MCS Jilid 2 halaman 371 Karangan Anthony dan Govindarajan

NAMA                        : Wamro atun
NIM                            : 43215120287
DOSEN                      : Suharmadi, Drs. Ak. M.Si.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

ANALISIS KASUS
Paul Elmer, wakil presiden untuk perencanaan korporat di Harvey-Hudson Electronic (HHE) berharap dapat mempelajari cukup banyak sistem Texas Instruments, dan sekelompok sistem manajemen yang kompleks dan banyak dibicarakan. Maka Paul beserta staff-nya meninjau arsip-arsip yang berhubungan dengan Texas Instrument, membaca berbagai dokumen, artikel, laporan tahunan serta brosur yang berhubungan dengan TI dan sistem manajemennya. Itu semua dilakukan Paul untuk menilai apakah sistem serupa sebaiknya dipertimbangkan untuk digunakan di HHE. Yang akhirnya bertujuan untuk pengumpulan pemikiran bersama dan pegambilan kesimpulan mengenai seberapa baik mereka memahami berbagai sistem tersebut serta kekuatan dan kelemahan yang berkaitan dengan masing-masing sistem tersebut.
SOAL :
1.       Ringkaslah fitur-fitur utama dari sistem manajemen TI. Sampai manakah sistem tersebut saling menguatkan?
2.       Bagaimana TI memastikan bahwa para manajer operasinya mengalokasikan waktu mereka dengan sepantasnya antara jangka pendek dan jangka panjang?
3.       Mengapa Anda percaya bahwa sistem TST bekerja sedemikian efektifnya bagi TI di tahun 1970an?. Kenapa hal tersebut tidak bekerja secara efektif bagi perusahaan pada pertengahan 1980an?
4.       Apakah sistem seperti ini sesuai di organisasi lain, seperti HHE? Masalah implementasi apa yang diramalkan akan terjadi?
 Jawaban kasus 13-4: Texas Instrument pada buku MCS Jilid 2 halaman 371 Karangan Anthony dan Govindarajan!
1.       Texas Instruments dibawah kepemimpinan Pat Haggert telah mampu membentuk enam group bisnis utama. Itu didasari oleh kepercayan Pat Haggert bahwa TI harus menjadi produk yang berpusat pada konsumen. Enam group bisnis utama tersebut masing-masing dipisahkan ke dalam divisi-divisi, untuk kemudian dipisahkan ke dalam PCC (pusat laba). Masing-masing manajer PCC mempunyai kewajiban untuk merancang, membuat dan memasarkan produk mereka. Tujuan dari PCC adalah mengizinkan mereka untuk mempunyai hubungan dekat dengan konsumen, dan membentuk lingkungan kewirausahaan untuk manajer tingkat tengah di TI. Tidak adanya pengawasan dari manajer tingkat atas adalah kekurangan utama sistem acuan desentralisasi pusat laba TI, yang memungkinkan terjadinya perselisihan dan konflik kepentingan antara masing-masing unit. Dengan lebih dari delapan puluh PCC yang berbeda di TI, kepaduan di TI bisa menjadi isu utama. Texas Instrument mengimplementasikan sistem TST melalui acuan organisasi. Proses TST dimulai dengan perencanaan strategi, keseluruhan pendapat yang mendefinisikan tujuan jangka panjang pada tingkat korporat. Masing-masing unit bisnis kemudian mendefinisikan tujuan mereka, juga mempertimbangkan pasar operasi unit-unit, dan terakhir merumuskan strategi pendukung yang akan membantu unit bisnis untuk mencapai tujuan. Pada tingkat bawah Program Taktis dirancang untuk menjalankan strategi-strategi yang telah di buat. Perubahan dan inovasi adalah kunci dari kelangsungan hidup dan pertumbuhan Texas Instrument sebagai perusahaan teknologi. Budaya internal yang berkembang pada TI seperti kerja keras, loyalitas, dan semangat kerjasama tim merupakan kunci utama sistem-sistem tersebut untuk saling menguatkan.

2.       Untuk mengukur kinerja manajer operasi Texas Instrument menggunakan sistem TST. Yang memaksa manajer untuk mengalokasikan waktu mereka dengan pantas antara tujuan jangka pendek dan panjang. Target laba operasi yang direncanakan per bulan merupakan pengukuran terhadap manajer berdasar tujuan jangka pendek.Untuk tujuan jangka panjang, di mana manajer ditugaskan untuk bertanggung jawab atas proyeksi pasar perusahaan, produk, dan pengembangan teknologi 10 tahun mendatang.Texas Instrument mempunyai kebijakan komunikasi yang terbuka, jujur, dan bebas serta banyak sumber dan alternatif saluran komunikasi yang tersedia untuk membantu karyawan  jika ada hal yang dikeluhkan. Informasi bisnis secara penuh dibagi dengan tanggung jawab untuk kepentingan terbaik perusahaan. Komunikasi di anjurkan oleh supervisor atau manajer untuk pencarian solusi ketika masalah muncul.

3.       Pada tahun 1970, Texas Instrument menemukan chip mikroprosesor tunggal yang secara komersial dikenalkan tahun 1971. Chip tunggal adalah terobosan yang bekerja dengan baik tidak hanya untuk kalkulator, tapi juga secara luas untuk perangkat yang dikendalikan oleh komputer. Itu merupakan indikasi bahwa TST tampaknya bekerja dengan baik untuk TI pada 1970an. Pada tahun 1978 Asdilanda resesi  berbiaya rendah dari negara-negara asia,dan juga krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis minyak yang dimotori oleh iran yang mnjadikan inflasi pada abad ke dua puluh dan masih banyak hal-hal yang terjadi pada perekonomian AS yang mencerminkan merosotnya ekonomi pada saat itu,namun TI mampu berjuang memperbaiki posisinya atas berbagai krisis yang terjadi,tetapi pada tahun 1980an persaingan dipasar semakin tajam dan kompetitif,disebabkan munculnya perusahaan-perusahaan elektronik lainnya seperti Motorolla dan NEC, Pangsa pasar semi konduktor TI terus menurun dan perusahaan dihadapkan pada kerugian yang tinggi dari sector intinya. Disini TI lebih berfokus pada TST dari pada inovasi kesuksesan perusahaan,karena TI lah yang mempunyai produk yang terkenal dan terjual dengan baik ketika pesaingan tidak terlalu kompetitif,pada dasarnya TI meyakini bahwa perlu inovasi dan differensiasi produk yang dikembangkan melalui riset yang akan menghasilkan produk yang baru dan hebat, yang nantinya akan memberikan keuntungan yang besar terhadap perusahaan itu sendiri.

4.       Kami tidak yakin system TI dapat diterapkan di HHE. Walaupun berada dalam sector yang sama, budaya perusahaan tidak dapat disamakan. System TI berakar dari system yang diterapkan di Asia. TI berhasil menerapkan system ini karena karyawannya dengan sadar mampu untuk bekerja keras, loyal, dan semangat bekerja sama yang tinggi. Masalah implementasi yang kami perkirakan akan muncul adalah ketika karyawan HHE tidak terbiasa dengan kebiasaan bekerja keras, loyal, dan semangat kerjasama yang tinggi akan menimbulkan rasa tidak puas dari karyawannya yang akan memancing konflik. Yang harus diterapkan HHE jika ingin mengadopsi system yang mirip dengan TI adalah lihat dan sesuaikan antara system yang ingin diterapkan dengan budaya organisasi. Jangan sampai system yang dipakai ternyata bertolak belakang dengan budaya organisasi yang ada.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasus 12-4: Anita’s Apparel

NAMA                        : Wamro atun NIM                              : 43215120287 DOSEN                      :  Suharmadi, Drs. A...